Para
siswa dan guru SMPN 10 Tarakan, Kota Tarakan dengan semangat membuat lubang
resapan biopori. Kegiatan ini, bertepatan dengan rencana program sekolah
mengenai lingkungan hidup.
Sejak pukul 09:00 untuk siswa kombinasi masuk pagi dan pukul
01:00 untuk siswa kombinasi masuk siang, semua murid berkumpul untuk
mendengarkan penjelasan dari Koordinator Perencanaan Lingkungan Hidup Ibu.
Wiji Lestari, S.Pd salah seorang guru di SMPN 10 Tarakan, banyak manfaat membuat lubang resapan biopori. Apalagi,
disaat musim panas ini. tidak ketinggalan, ia pun menjelaskan teknik cara
membuatnya, tutur Wiji Lestari.
Selain itu, Wiji Lestari pun menegaskan, teknik pembuatan dan
finishing serta perawatan lubang harus sesuai aturannya.
“Yang penting lubang ditandai dan terus dimasukan sampah
organik, jangan ditutup,” tegasnya.
Koordinator Perencanaan Lingkungan Hidup (PLH) SMPN 10 Tarakan, Wiji
Lestari mengatakan, kegiatan biopori merupakan harapan warga sekolah sebagai
solusi masalah yang dialami sekolah, terutama genangan air hujan.
“Kami di sini selalu alami genangan air jika musim hujan, karena
air tak ada jalannya, makanya kami buat lubang penghalang air yang merembet ke
lapangan,” jelasnya.
Menurut Wiji Lestari, kegiatan ini sangat disambut baik sekolah.
Sehingga, diharapkan solusi genangan air bisa teratasi dengan adanya lubang
resapan yang dibuat hingga beberapa lubang tersebut.
Ia
mengatakan, kegiatan akan berlanjut berhubung sekolah pun memiliki alat
biopori. Wiji Lestari menambahkan, ngebor biopori diharapkan dapat membangun
rasa peduli dan cinta lingkungan bagi siswa-siswi SMPN 10 Tarakan.
0 komentar:
Posting Komentar