Senin (2/11) siang, para guru sedang menikmati hasil panen Daun
Sop. Daun Sop, merupakan salah satu dari beberapa hasil kebun sayur sekolah
yang telah mereka rintis sebelumnya. Kegiatan memasak di sekolah kali ini,
bukan hanya sekedar berperan sebagai aktivitas "makan bersama".
Namun, merupakan kelanjutan dari program berkebun yang dikerjakan selepas guru membimbing
siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. "Jadi ini memang
kelanjutan dari kegiatan guru sebelumnya. Sudah ada banyak aktivitas yang telah
para Guru lakukan. Termasuk diantaranya, membuat pupuk cair," terang Wiji
Lestari, S.Pd., selaku pembina UKS SMP Negeri 10 Tarakan.
Sebelumnya, setiap hari-harinya para Guru saling bahu
membahu, guna mewujudkan kebun sekolah yang mereka idamkan bersama. Banyak
kegiatan yang telah mereka selami, selama mengikuti Program Berkebun di sekolah
tersebut. Sementara itu para peserta didik juga diajak terlibat langsung,
hingga jari jemarinya bersentuhan dengan biji, bibit, tanah, pupuk, air, dan
beberapa perangkat berkebun yang ada. Tidak hanya sekedar memetik hasil panen,
namun para siswa dan guru, SMP Negeri 10 Tarakan, terlibat dalam semua tahap.
Mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, hingga memanen. "Setiap pergantian
jam ataupun sehabis jam pelajaran serta selepas sekolah, mereka secara
bergiliran menyiram tanaman yang telah mereka tanam sendiri," lanjut Wiji Lestari,
S.Pd.
Memasak di Sekolah
Dari hasil panen tersebut, kemudian guru beserta siswa
belajar untuk mengolah hasil panenannya menjadi masakan yang bisa dinikmati
bersama. Pada dasarnya, mereka belajar untuk mengenal makanan sehat. Mengenal
hasil kebun, dan beberapa bentuk olahannya. Pendekatan belajar melalui
pengalaman, merupakan salah satu metode yang diterapkan bagi siswa oleh gurunya.
Pada akhirnya, para siswa diharapkan dapat menampung aneka pengalaman belajar
yang telah dialami.
Siang itu, sepulang sekolah, para siswa dan guru tampak sibuk
menyiapkan perkakas yang dibutuhkan untuk memasak. Tak lama berselang, sup
sehat campur lontong yang dipadu dengan kecamba dan mie kuning, siap untuk
dinikmati bersama. Dengan menambahkan sedikit bahan seperti buncis, kubis dan
wortel, para siswa dan guru mampu menyajikan masakan yang bisa mengganjal perut
mereka siang itu. Wajah-wajah ceria, tampak penuh semangat dalam mengolah
beberapa hasil dari kebun sekolah. Menurut siswa yang mengikuti program
berkebun di sekolah, menikmati makanan hasil memasak sendiri, diakui terasa
berbeda. Terlebih bahan yang digunakan, adalah sayur mayur yang telah mereka
tanam sendiri. "Semoga panen berikutnya, kita bisa memasak menu yang
lain," demikian ujar Wiji Lestari, S.Pd.
0 komentar:
Posting Komentar