Minggu, 15 November 2015

TOGA (Tanaman Obat Keluarga)



TOGA

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga. Di SMP Negeri 10 Tarakan, sebagai kelanjutan dari aksi peduli lingkungan, selain kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah para peserta didik juga melakukan penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Dengan memanfaatkan lahan kosong di samping gedung sekolah para peserta didik kelas VII, VIII, dan IX didampingi Koordinator PLH Ibu. Syamsuarti, S.Pd, Ibu. Sri Widayanti dan Bapak. Muchammad Amin Kamis (13/11) melakukan penanaman tanaman obat. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan berbagai jenis tanaman obat-obatan kepada peserta didik. Selain itu agar anak juga mencintai kegiatan budidaya tanaman. Beberapa jenis tanaman obat yang ditanam antara lain jahe, serai, bangle, lidah buaya, daun kayok, buah naga, mengkudu, seledri, kunyit putih, lengkuas, kencur, pohon sirsak dan tumbuhan lainnya. Untuk memelihara tanaman tersebut juga sudah dibentuk kelompok yang bertanggung jawab dalam pemberian pupuk, penyiraman maupun penyiangan. Sebelum ditanami lahan sudah dipersiapkan sebelumnya oleh bapak-bapak pembantu pelaksana dengan penggemburan tanah dan pemberian pupuk, sehingga para peserta didik tinggal menanam. Para peserta didik merasa senang dapat merasakan pengalaman langsung berkebun. Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dengan jenis tanaman yang lain.

Dokumentasi Pelabelan Tanaman Obat Keluarga :












Faktor Peningkatan Penggunaan Tanaman Obat

Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, yaitu:
Pada umumnya, harga obat–obatan buatan pabrik yang sangat mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah dan sekolah juga memanfaatkan kondisi ini untuk menghasilkan tanaman yang berguna dalam pengobatan.
Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik
Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. Artinya, pembuatan obat–obatan pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami ramuan tradisional.

Perawatan Tanaman Obat

Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah atau sekolah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat. Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum. Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan. Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida. Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia. Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik. Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman. Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk kandang, bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun itulah yang sudah dijalankan oleh SMP Negeri 10 Tarakan. Selain itu, sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah atau sekolah, seperti tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau. Sekian terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar